4 Hari Exlpoitasi Kota Bangkok (Day -2), Jumat 4 Mei 2012 by Dinna

Posted in Uncategorized on May 22, 2012 by Shierly

kita sambung lagi ya

Ngeceng pas Sarapan
Ngeceng pas Sarapan

Friday morning…saatnya memulai perjalanan di kota Bangkok..berbekal peta yang kita bawa dari Jakarta. Sehabis sarapan di hotel jam 7 pagi dengan menu roti, sereal, susu, telur, yoghurt  dkk nya, jam 8 kita mulai perjalanan kita. Dari stasiun National stadium kita menuju stasiun Saphan Taksin, 6 stasiun dari tempat kita berangkat, turun dari skytrain dan lanjut menuju sungai Cao Phraya untuk naik

Nampang Di water Taxi Orange Flag
Nampang Di water Taxi Orange Flag

water taxi, hmm mungkin kalo di kita, angkot, tapi di sungai hihihi…kita naik kapal yang berbendera orange karena dia berenti di setiap pier dan kita turun di Tha  Tien Pier untuk menuju kuil Wat Pho. Naik Cao Phraya express ini biayanya 15 bath. untuk yang pertama kali mau naik transport ini langsung aja liat orang yang rame-rame duduk di port, sebab sistem pembayaran disini pembayaran di atas boat(perahu) melalui kenek tidak melalui loket. Dan jangan tertarik dengan tawaran dari loket turis information karena mereka akan mengarahkan kita ke arah menyewa perahu sendiri dengan harga berkisar 150 bath per person

Nampang di dalam Wat Pho Temple
Nampang di dalam Wat Pho Temple

Karena masih pagi, kuil Wat Pho tidak terlalu ramai, jadi kita agak leluasa berfoto-foto di dpn patung budha tidur ini, ukurannya cukup besar dan kompleks wat pho sendiri juga cukup besar untuk dijelajahi,   Biaya masuknya 100 bath dapet air akua sebotol

Dolanyukz crue indonesia in action
Dolanyukz crue indonesia in action

Setelah puas di Wat Pho, kita berjalan kaki menuju Grand Palace yang kompleksnya bersebrangan dengan Wat Pho, cuaca sudah mulai panas menyengat, ditambah lagi pintu masuk Grand Palace ternyata cukup jauh dari kompleks Wat Pho. Yang perlu diwaspadai adalah usaha orang-orang  lokal setempat yang berusaha mengalihkan tujuan kami dengan mengatakan bahwa Grand Palace masih tutup. Untungnya sudah kita pelajari sebelumnya kalau Kompleks ini buka dari jam 08.30 sampai 17.00, dan ada pengumuman melalui toa di sekitar grand palace kalo grand palace itu buka tiap hari dari jam 08.30 – 17.30. Katanya sih mereka melakukan ini biar kita ke tempat yang mereka

Nampang lagi dong di Grand Palace
Nampang lagi dong di Grand Palace

rekomndasikan,trus mereka dapat komisi deh. Ih serem juga ya…Sampai di gerbang Grand Palace, wuih orang-orang yang mau masuk sudah buanyak banget…dan yang bikin males, tentunya biaya masuk kuilnya yang mencapai 400 bath…wew mahal juga, akhirnya kita milih foto-foto diluar kompleks saja sambil berteduh, karena semakin siang semakin terik suasana di kota Bangkok. Untung kita bawa minuman dari hostel, jadi bias melepas dahaga dan penatnya panas kota sebentar.

Setelah istirahat, kita sepakat cari mesjid karena, Bang Ecy perlu jumatan. Sayangnya pusat informasi turis di depan Grand Palace, tidak bisa menunjukkan dimana lokasi mesjid terdekat, mereka pun kesulitan mencerna bahasa inggris kita yang campur aduk, karena ternyata mrk ga bisa bahasa inggris!!! Hadeuh…Akhirnya kita berpegangan lagi pada peta yang kita bawa, di peta terlihat mesjid berada di belakang kompleks Wat Arun, kuil yang berada di sebrang sungai Cao Phraya..yaaa  jalan lagi deh ke Wat Pho…karena untuk naik kapal (Ferry)  nyebrang ke Wat Arun,  kapalnya di Tha Tien Pier tempat kita turun tadi, biayanya 3 bath saja dan bayar di loket menuju port.

Sampai di luar kompleks wat arun, kita segera cari mesjidnya, Tanya sana, Tanya sini, masih belum ketemu, sampai akhirnya ketemu pegawai pemerintahan setempat, kalo di Jakarta, orang bangda depdagri kali ya hehehe, dia nunjukin arah ke Mesjid, tapi kok masih belum ketemu juga ya, untung ada ibu-ibu berjilbab lewat dan akhirnya kita mengikuti beliau masuk mesjid yang ternyata mesjidnya masiih masuk gang lagi….hmmm.

Nampang di Mesjid Ton son
Nampang di Mesjid Ton son

Nama mesjidnya Mesjid Thon son, dan boleh dibilang kita satu-satunya turis yang ke sana, karen yang lain merupakan orang lokal. Karena gue sama mila lagi palang merah, kita nunggu di luar mesjid, sambil menikmati makanan lokal di sekitar mesjid. Setelah selesai sholat jumat, kita pun makan siang, sengaja beli nasi doing, soalnya di tas gue uda bawa lauk yang gw bawa dari Jakarta (tempe kering, abon, dan telur asin) hehehe, lumayan ah ngirit gitu….

Wat Arun Temple
Wat Arun Temple

Selesai makan, baru kita menuju kuil Wat Arun, sebenarnya katanya kuil ini lebih indah kalau dilihat pas sunset, tapi karena kita sepakat mau ngejar perjalanan ke Dusit Palace, kita putuskan untuk masuk ke kuil sekitar pukul 2.30 siang. Wiiih panasnya tambah mendidih eeyyy, merah padam deh muka gue..gosong….tapi kompleks kuil ini memang keren, apalg kalo ambil foto dari atas, pemandangan sungai Cao Phraya terlihat jelas dari kuil ini. Masuknya cukup 50 bath saja.

Setelah puas di Wat Arun, kita nyebrang balik ke Tha Tien Pier lagi, tadinya mau naik bis ke Dusit, sayangnya bis menuju Dusit ada di depan Grand Palace, dan untuk jalan kaki menuju kesana malesnya minta ampun karena panas.  Akhirnya kita naik taxi, dengan dibantu salah satu mahasiswa Bangkok yang kebetulan lg nongkrong di pinggir jalan, dia nyetopin kita taxi dan bilang ke sopirnya kita mau ke Dusit Palace. Kalau gak gitu, sopir-sopir taxi yang kita berentiin pada ogah ngangkut kita, karena ternyata menuju kesana macettt..cet cet cet…

Nampang di Dusit Palace bukan Dusit Mangga Dua Loch
Nampang di Dusit Palace bukan Dusit Mangga Dua Loch

Sampai di Dusit, kita putusin foto-foto di dusit parknya, dan di depan gedung Vimmanek mansion, salah satu rumah kayu terbesar di dunia, sambil istirahat melepas kepenatan panasnya Bangkok. Selesai dari Dusit, karena sudah mulai kehabisan tenaga, kita putusin untuk balik dulu ke hostel untuk istirahat, hmm bingung juga naik apa ya ke hostel, karena lagi-lagi taxi ogah ngangkut kita, alesannya lagi-lagi juga macet…hadeuh…akhirnya berbekal peta, kita tanya ke

Nampang di Bis Kota
Nampang di Bis Kota

orang lokal, stasiun BTS terdekat, wah petugas lalu lintas yang kita tanya, walau gak ngerti bahasa inggris, tapi bener-bener bantu banget, dia berentiin salah satu bus lokal, kalo dikita kayak P6 gitu deh, dan ngomong ke sopirnya untuk nurunin kita di stasiun BTS terdekat…makasi ya pak..very nice of you…,

Dan yes, gak lama kemudian sekitar 15 menit, kita sampai di Victory Monument, dan disana ada BTS untuk kita kembali ke Hostel. Cuma untuk coba2 lagi, kita sengaja gak turun di stasiun National Stadium, tapi turun di Stasiun Ratchadewi, karena kalau dari Ratchadewi, kita bisa turun via Hotel Asia, dan jalan kaki lewat jalan belakang menuju hostel kita…and yes berhasil…pada akhirnya nanti memang rute ini jadi rute favorit kita kembali ke hotel, karena lewat belakang lebih dekat ke hostel dari pada lewat jalan utama Rama 1 Road.

Setelah istirahat melepaskan penat, jam 6 sore kita keluar hostel, tujuannya adalah madam Tusaud di mall discovery center, letaknya persis di samping kiri hostel kita. Sejak di Jakarta, kita memang sudah pesan Madam tusaud via online, karena harganya 50% lebih murah drpd beli langsung di tempat  yaitu 400 bath. Aku dan bang eci memilih ga masuk ke dalam, karena memang kita ga tertarik,

Pamer co baru tet #bbmbabay
Pamer co baru tet #bbmbabay

jadi yang masuk ke dalam hanya Mila, Rina dan Sherly aja. Sambil nunggu mereka foto-foto di Madam Tusaud, gue dan bang ecy puter-puter di MBK, mall yang ada di sebrang Discovery Centre, sambil bandingin harga kalau mau beli souvenir/oleh-oleh nanti. Gak lama kita disana karena jam 8an mall nya sudah mulai mau tutup,

Mirip Ga sih
Mirip Ga sih

dan kaki kita pun sudah mulai gempor…ternyata jalan di Bangkok lebih melelahkan  dari pada di Singapore, KL , Hanoi atau HCMC. Setelah beli makan di sevel, kita langsung menuju hotel untuk makan di hostel,

wow
wow

dan jam 10an kita semua sudah tepar…tidur karena kelelahan.

I have made this letter longer, because I have not had the time to make it shorter –Blaise Pascal

4 Hari Exlpoitasi Kota Bangkok (Day -1), Kamis 3 Mei 2012 by Dinna (Dolanyukz)

Posted in Uncategorized, Vacation on May 21, 2012 by Shierly

Halo…ketemu lagi…jangan bosan ya…ini adalah perjalanan impian travel mate sebenarnya, kenapa? Karena tiket Bangkok sudah kita beli setahun yang lalu! Yep, Kita pesan tiket Jakarta-Bangkok pp melalui AirAsia. Niatnya mau jalan tanggal 17-20 Mei 2012, karena pas liburan, tapi karena tiketnya agak mahal, kita putusin berangkat tanggal 3-6 Mei 2012.

Kamis, 3 Mei 2012

Kita sepakat untuk ketemu di Bandara langsung sekitar jam 3 sore, karena pesawat kita take off jam 16.35 WIB. Gue termasuk yang paling exited, sampe-sampe gue beli 3 (tiga) buku tentang bangkok. Yep, buku Claudia Kaunang, buku Top Ten Eye Witness, dan buku Hairun Fahruddin: Backpaking Thailand. Sayangnya buku Claudia Kaunang ilang entah kemana, and yang tersisa dua buku lainnya yang gue bawa ke Bangkok. Itinery perjalanan kita ke Bangkok juga gue persiapkan, biar kita fokus jalan2nya, mengingat banyaknnya area wisata Bangkok yang menarik untuk dikunjungi. Tapi itinery ini fleksible, kapan saja bisa diganti sesuai kesepakatan. Map secara garis besar sudah dipelajari..oke travel mate, we fly to Bangkok….

touchdown to Bangkok

Perjalanan ke bangkok ditempuh selama 3 jam 15 menit, bener2 membosankan sebenarnya, tapi untung perjalanan ini gue bawa laptop (laptop amang sebenarnya hehehe), dan waktu 3 (tiga) jam itu gue pake buat nulis perjalanan HCMC Trip bulan lalu. And ternyata efektif, belum selesai nulis perjalanan 3 (tiga) hari selama di HCMC, ga berasa pesawat uda mau landing. Yippiii we touch down to Bangkok….

Touchdown in Bangkok

Kita turun di gate 2 (dua) kedatangan Bandara Suvharnabumi, bandaranya besar dan panjang banget, harus kita akui bandara ini lebih baik dari bandara Soetta kita. Selesai melewati imigrasi, kita tuker duit di money changer yang tersebar dimana-mana di airport ini sambil nunggu bagasi. Soal bagasi, ini krn sebagai backpaker, mengingat perjalanan-pejalanan yang sebelumnya selalu susah makan (untuk vietnam), akhirnya kita sepakat bawa lauk sendiri-sendiri, biar aman dan ngirit tentunya..hiihihi. Makanan itu kita masukin dalam satu bagasi, karena budget airline, maksimum masuk kabin Cuma 7 kg. dan ini makanan aja isinya beratnya 8 kg…wwkwkwkkw.

Setelah bagasi kita dapat, dari terminal kedatangan di lantai dua, kita turun ke lantai basement, untuk naik Airport Raillink, kereta cepat dari bandara ke pusat kota. Ada dua line, yang express line, tapi bayar agak mahal 90 bath, dan city line, yg berenti di satu stasiun ke stasiun yang lain, biayanya Cuma 45 bath…nah yang terakhir ini yang kita naikin. Sesuai peta yang diberikan oleh pihak hostel kita menginap, dari Bandara, kita turun di stasiun paya thai, dari situ kita ganti kereta skytrain, yang dioperasikan oleh BTS, Skytrain ini punya dua line, Sukhumvit Line dan Silom Line, Hostel tempat menginap berada di dua jalur tersebut , jadi lebih fleksible.

Ini adalah alamat Hostel kita:

Wendy House

Wendy House

Wendy House
36/2 Soi Kasemsan 1, Rama 1 Road,
Patumwan, Bangkok 10330
Thailand

Tel : + 66 (0) 2 214 1149
Fax : + 66 (0) 2 612 3487

Web Site: http://www.wendyguesthouse.com
E-mail: info@wendyguesthouse.com

Map to Hostel

Map to Hostel
Menuju Hotel:

Nampang di Station Phaya Thai

Dari Suvarnabhumi Airport Terminal turun ke Basement dan naik airport raillink City Line ke station Phaya Thai station di Central Bangkok. (8 stations) biaya 45 baht.
Lalu pindah Skytrain (BTS) dari Phaya Thai station menuju kereta yang mengarah ke On Nut di Sukhumvit line turun at Siam Station (dua station dari Phaya Thai station)
Dari Siam Station, naik keatas pindah kereta yang menuju National Stadium di the Silom Line (satu station aja karena paling ujung), menuju exit 3 Rama 1 Road
Turun tangga dan jalan menuju gang Soi Kasemson 1, Wendy House 200 meter dari jalan utama Rama 1. Ticket skytrain biayanya: 20 baht

Catatan: Tiket skytrain tergantung panjang perjalanan, kalau sering pake BTS selama dibangkong, saran beli kartu BTS, harga 200 bath, bisa untuk 10 kali perjalanan kurang lebih.

Sampai Wendys sudah jam 9.30 malam, tapi receptionisnya sudah siap dengan kamar kita, yang berada di lt. 4 (Wew lumayan naik turunnya secara ga ada lift), but kamarnya ternyata cukup besar, bersih dan lengkap (sampe ada hairdry nya..yey…rina ma mila tu yang paling demen)

Jam 10 malem kita keluar cari makan, karena belum tau lokasi, kita minta anter sama taxi lokal tempat makan yang non pork, dan dianterlah kita ke restoran seafood, alamak mahalnya…untung porsinya porsi besar, jadinya kita pesennya

Biar mahal yang penting exis

sharing aja..hihihi dasar backpacker..cari makan yang murah meriah doooong.

Setelah makan, kita akhirnya memilih jalan kaki menyusuri jalan raya di sekitar hotel kita, dan ternyata baru kita tau disana banyak sekali seven eleven (711) yang menjual makanan dan minuman dengan harga yang sesuai kantong kita…wew pelajaran buat kita. Next time beli makan di 711l aja…

Hari pertama walaupun jet lag (lebay dikit) dan makan malam yang mahal kita tetap ceria karena persiapan untuk perjalanan yang seru. mau tau cerita kelanjutannya sabar ya..

salam

Writing, to me, is simply thinking through my fingers -Isaac Asimov

SING A SIK again…. :)

Posted in Vacation on April 26, 2012 by Shierly

Hmmm..
CGK-CHANGI 21.15, 13 April 2012

Sudah sejak jauh-jauh hari perjalanan ini di rencanakan, tapi minggu2 ini kesehatan pun sepertinya tidak memungkinkan..tapi insya allah pasti bisa.

16.30 dari bandung semoga bisa kekejar pesawatnya..:)

puffthhh finally (20.00) terlepas juga dari safety belt..

21.15 flight to Changi, sepertinya lelah dan harus open room, menuju feel at home backpackers hostel. bersih, sarapannya enak, cocok untuk para backpackers tentunya. Rohini, nama pengelola hostel ini. lokasi hostel di 7A, Jalan Pinang, Singapore 199139. sangat dekat dengan bugis junction, bugis street, MRT station, Mesjid, Mustafa dll.

sepertinya untuk kali ke 3 perjalanan ini, hanya untuk refreshing dan mengantar ade n aliet untuk bekeliling di SG, satu yg tetep dilakuin…FOTO. oya, foto diatas, foto kami dengan salah satu tamu hotel, KAREN Eckoff dari Germany. umurnya 20 tahun, hmmm beda tipis lah…hehehe.

ok.. manfaatkan waktu sampe jam 4 sore sebelum kita semua harus kembali ke bandara dan terbang ke HCMC.

Perjalanan kali ini hanya 1 hari dan ga full..karena kita harus kembali ke bandara untuk menuju ke Ho Chi Minh  City..

Next… HCMC

..doa tidur Nayla…

Posted in Uncategorized on March 27, 2012 by Shierly

Nayla….

angin mulai dingin, sementara sinarpun mulai hilang, hanya bintang yg memberikan sinar-sinar kecil.
Ya Allah, jika kau ijinkan aq untuk tertidur sesaat dan bangun lagi di pagi hari, berikan mimpi-mimpi yang menjadikan aq penuh semangat. dan penuh senyum..
tapi jika aq tak kau ijinkan untuk kembali bangun dan berkumpul bersama orang yg aq sayangi. berikan aq tempat yang indah dan terindah seperti indahnya keikhlasanMU dalam memaafkan hambanya. Dan bahagiakanlah orang-orang yang aq sayang, pernah aq sayangi, pernah aq sakiti, pernah menyakiti.. buatlah mereka selalu bahagia dengan jalan dan caraMU.

ijinkan aq untuk merubah apa yang dapat aq rubah… dan ajari aq ikhlas dengan apa yang tidak dapat aq rubah…

🙂
terimakasih atas malam yang indah, KAU selalu bersedia mendengar keluh kesah dan tangisqu dengan sabar, dan selalu memaafkanqu

‘…Indahnya Berbagi…’

Posted in Every Second in life..... on March 22, 2012 by Shierly

Bearawal dari ide seorang teman kantor sekaligus teman kerja (evi ivana), thanks untuk ide-idenya 🙂 ‘Indahnya berbagi’

“Just like a flower, I’m growing wild. No Mommy kissing and no Daddy smile. No Body wants me, I’m no Body’s child”

Anak yatim di daerah mana pun semakin banyak, Ironisnya tidak ada yang dapat bertanggungjawab tas kehidupannya.

Without father, half orphan. Without father and mother, complete orphan. Tidak hanya agama islam tetapi agama lain pun secara jelas menganjurkan umatnya untuk menyantuni anak yatim.

Yang umum dilakukan oleh kebanyakan orang adalah bakti sosial, atau memberikan barang-bekas, barang baru, sembako dan lain sebagainya…

Tapi apa betul mereka sudah terpenuhi? Semua yang kita berikan hanya dapat menghilangkan dahaga sesaat, seperti halnya SYRUP. Mereka membutuhkan penerangan tentang cara hidup.

Cara dimana mereka dapat bertahan hidup, menghadapi sebuah kehidupan dengan tanpa ayah sebagai penopang ekonomi.

Ketika langkah kaki menuju ruang tempat tinggal mereka, rasanya sedih untuk membayangkan bagaimana cara mereka tidur, cara mereka makan, dan lain-lain. (salah satu panti asuhan di jl.kosambi bandung).

Melihat ruang yang sangat sempit tetapi banyak anak yang harus tinggal bersama. Dan saya lihat, hanya seorang ibu yang membantu mereka.

Ibu yayasan ini dibantu tetangga sekitar, bisa dibilang tanpa disadari mereka sudah membentuk institusi kecil.

“What’s done to children, they will do to society.” Apa yang dilakukan anak-anak adalah apa yang mereka lihat di lingkungan sekitarnya…baik itu positif atau pun negative.

Maka dari itu lebih baik mereka kita sirami dengan hal-hal positif. Agar yang dihasilkan pun selalu baik. Ajari mereka untuk berpikir kritis.

Agar mereka matang dalam menjalani kehidupan. Biasanya kalo saya sedang mengunjungi mereka tidak hanya member makanan dan barang-barang lainnya begitu saja,

tapi ada sesi bincang-bincang, solat bersama, mengaji bersama atau biasanya mereka satu per satu share mengenai apa yang dicita-citakan atau apa y sedang disenangi.

Masing-masing beranekaragam 🙂 yakin kan dalam diri mereka bahwa hakikat mereka tidak lah berbeda dengan anak lainnya.

Secara status keluarga memang berbeda, tapi itu bukan hal yang penting untuk di utamakan. Semangat mereka untuk melanjutkan kehidupan sebagai pribadi yang kuat itu sangat baik…

Banyak individu yang menilai bahwa anak yatim itu adaah sekelompok orang special. Dengan tidak ada nya orang tua mereka dapat melakukan apapun secara mandiri, banyak kesempatan.

Maka dari itu mereka harus lebih kritis dan positif. Tidak hanya berupa protes atau alasan, but positive thinking is a must.

Yang selalu saya berikan pada mereka selain barang adalah semangat hidup.. mereka tidak boleh pesimis dengan statusnya, allah akan memberikan kebahagiaan lain di balik status tersebut.

Siapa tau mereka lebih beruntung dari orang beruntung diluaran yg memiliki keluarga lengkap. February lalu, saya dan beberapa rekan mengajak 30 anak yatim piatu untuk mengunjungi salah satu

tempat bermain di bandung, saya ingin dengan tanpa mereka sadari bahwa mereka diajarkan bagaimana berorganisasi, bagaimana mereka saling menjaga diantara semua anak ang berangkat,

bagaimana mereka belajar bertanggung jawab atas waktu dll. Sepertinya memang tidak terlihat penting. Tapi itu semua bermanfaat untuk kehidupan di dunia kerja atau pun sekolah.

Bagaimana mereka belajar menjadi imam, bagaimana mereka bisa membereskan tempat tinggal yang hanya seadanya. Bagaimana cara berbagi dengan sesama.

Mungkin untuk saat ini mereka belum sepenuhnya bisa megaplikasikannya, tetapi satu saat semua itu akan bermanfaat. Kalau untuk pembelajaran yang perlanjut panjang dan lebih besar,

sepertinya sudah masuk pada tanggung jawab institusi besar ‘negara’ saya belum mampu untuk menyuarakannya.. Tapi insya allah dengan membantu mereka dalam menyambung hidup setiap 3 bulan 1x

bersama teman lainnya, cukuplah membantu teman-teman panti. Tidak hanya itu terkadang sepulang saya dan teman-teman dari panti, kami keliling mencari orang-orang yang kurang mampu, seperti tukang becak,

pemulung dll untuk membagikan sedikit sembako juga, dan 2-3 orang anak yatim bergantian untuk ikut acara tersebut sampai dengan selesai. Agar mereka sedikit bisa merasakan indahnya berbagi.

Dari mana saya mendapat biayanya? Saya mengumpulkan teman-teman dan dari mulut ke mulut, email ke email, fb ke fb, kantor ke kantor, atau bahkan melalui proposal menginfokan apa yang kami kerjakan dan untuk apa.

Banyak yang tertarik dan memberikan ide-ide, ada beberapa kelompok ibu-ibu juga yang ingin memberikan sebagian uangnya untuk dibelikan mukena untuk di gunakan di mesjid-mesjid,

atau membelikan sejadah karpet untuk di mushola-mushola yang kurang beruntung. Amal baik untuk mereka semua … AMIN

Whats next?